al-wahn

Kondisi umat Islam yang tengah di kerumuni kaum kufar yang saling berhimpun untuk memerangi kaum muslim, menghancurkan kekuatan dan menguasai negeri-negeri kaum muslim.

Bagaikan sekelompok orang yang menyantap hidangan, tanpa penghalang dan pesaing sehingga mereka memakannya dengan tenang dalam satu barisan.

Kondisi ini terjadi bukan karena sedikitnya jumlah kaum muslim. Bahkan jumlah kaum muslim banyak, namun laksana buih di lautan; banyak namun tidak berbobot, lemah dan tidak terjalin dalam ikatan yang kuat sehingga mudah diceraiberaikan; banyak namun keberaniannya minim dan kemampuannya lemah.

Hal ini sesungguhnya disebabkan oleh sebuah penyakit yang tengah menjangkiti kaum muslim. Penyakit itu tak lain adalah al-wahn: Cinta dunia dan benci kematian.

Siapa saja yang cinta dunia, akan enggan untuk berpisah dengannya. Dan siapa yang benci kematian, ia ingin bertahan selama mungkin di dunia, tidak ingin kehilangan apa yang dia miliki dan mengejar apa saja yang dia anggap menjauhkan dia dari kematian.

Orang-orang yang terhinggap penyakit ini akan enggan berbuat demi Islam, berdakwah, amar makruf nahi mungkar, mengoreksi penguasa, bersedekah, berinfak, berjihad dan berjuang demi kemuliaan Islam.

Untuk menyelamatkannya, penyakit cinta dunia dan takut kematian itu harus ditanggalkan dan dieliminasi dari diri kaum muslim. Ini menjadi tugas seluruh aktivis Islam dan terutama para ulama. Sebab tidak selayaknya penyakit tersebut menginfeksi hati mereka. Hingga umat Islam sadar dan bersatu dalam satu ikatan yang akan menjadikan mereka kuat.